Selasa, 17 September 2013

d Colorful days that I ever had



Since d first time I launched my post I’ve never post again. Because I lazy not, but I did many duty activities such as PPL ( Program Pengalaman Lapangan ) as a seventh semester student’s. My college friends and I had been there since July ,2013 up to September 17,2013. We do a week before Ramadhan Shaum. It has been new exerience for me as a students, yeaah. I usually just studied in d classroom with my classmate and d lecturer as a facilitators. But now time for us to practice all what we got in a real class.  



Here I wanna share all of my experiences there ^^

Seperti halnya proses metamorfosa kupu-kupu elok, hewan yang paling aku suka dalam hidup yang saat ini hampir jarang kutemui akibat dampak berkurangnya pepohonan dan efek rumah kaca. Kontras saat ku kecil doeloe kala. Ah bukan itu yang ingin ku garis merahi. Selama hampir 3 tahun menimba ilmu di perguruan tinggi, menginjak semester 7 diwajibkan bagi mahasiswi/a untuk PPL alias belajar sebelum bekerja. At least selama hampir 3 bulan aku ngrasain hidup ‘rekoso’ ya disitu* dibanding kuliah pontang panting, tugas-presentasi ini itu selama hampir 3 tahun. Hihi... *disitu maksudnya Madrasah di Surakarta,  Alloh mengabulkan do’a ku agar aku bisa mengajar di tingkat SMA. Supaya tertantang aja ngajar anak SMA yg diliat dari sisi psikologis masih labil. Hal apapun pasti beresiko tinggal bagaimana menyikapinya. Sama halnya pilihanku, kampus memberiku jatah di madrasah. Pindah ke sekolah lain diperbolehkan namun karena ini impianku maka kupertahankan.

 First, rekan2 baru dari berbagai fakultas yang baru kukenal dg berbeda watak dan latar belakang bervariasi. Awal tatap muka mereka sangat bervariasi pula, ada yang sinis karena sesama akhwat, ada yang sudah terlihat sifat kepemimpinannya, ada yang pendiam, ada yang cuek dll. Seiring waktu berputar dimana kami setiap hari bertatap muka dan bercengkrama di basecamp yang kebetulan berdekatan dengan halaman sekaligus park area dan kantin disitu mulai ada perselisihan yang bisa diatasi pun, betapa ku menyadari bekerja dengan manusia berbeda karakter apalagi dengan manusia yang berkarakter bertolak belakang dengan diriku mau tak mau harus dijalani dengan ikhlas dan mencoba membuat hal ini sebgai hal yang biasa. Terlebih aku sangat bersyukur karena belum dihadapkan dengan pekerja yang notabenya ‘licik’ yang diam2 dibelakang merobohkan prestasi kerja bahkan moral, berdasarkan cerita dari senior yang sudah bekerja. So that di PPL ini pengalaman itu sudah aku rasakan walau secuil. Hehe tak terasa 17 Sep. 13 hari ini pelepasan PPL sudah terlaksana, dan berpisah dengan rekan2. Mereka sangat kompak dalam hal manajemen waktu walau kami terkadang masih mementingkan ego dalam hal tugas non teaching. Mereka sangat baik karena bekerjasama mengumpulkan berkas untuk Laporan PPL nanti. Semoga semoga mereka dan aku mendapat banyak pengalaman kebaikan berkelanjut. Amiin
 
Then, about Guru pamong. bahkan teman sekelasku alumni madrasah mengetahui kalo beliau guru yang riang, ‘don’t judge d book by its cover’ are completely true. Perfectionis yang tak dapat ditolerir logika karena beliau menginginkan pendapatnya lah yang paling tepat-akurat-tersayat bagai pisau. Hihi... kami bertiga termasuk aku termasuk anak didik yang butuh saran dan kritik yang membangun demi kelancaran KBM dan masa depan kami kelak. Suatu mimpi buruk bagiku kala mengetahui sifat beliau yang setengah keji. Awalnya aku shock sampai jatuh sakit. Bagaimana tidak, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kerangka pengajaran saat KBM berlangsung harus dikonsultasikan dan beliau merombak seluruh isi bukan konsep yang ku buat tanpa menerima ide ku. Mak jleb nya lagi, perkataan beliau berubah2 hari ini dengan besok karena faktor U so pasti :D dan perlakuan ia pilih kasih dengan rekan ku yang satu karena frekuensi kami berdua yg selalu bersama. Yang satu diperlakukan lembut dari pada kami berdua. Kami sempat jengkel apa alasan beliau memperlakukan kami seperti itu? Ternyata masa lampau beliau kala duduk di perguruan tinggi dengan IP rendah berdampak buruk saat ini kerana saat mendapat tawaran beasiswa S2 beliau tak  dapat mengikuti. Aah... hidup, aku yakin ini adalah gojlokan proses pendewasaan yang kelak ku memetik manisnya. O iya.. alhamdulillah aku bisa melewati beliau dengan ikhlas dan ‘ndablek’ karena Alloh, ibu dan ma man yang selalu mendukung berupa moril dan perilaku. tawakkal terhadap hasil nilai perolehanku dari beliau. Pelajaran yang kuperoleh dari beliau ialah cambukan menyakitkan sebagai senjata melawan musuh. Finally, hari ini terakhir bertemu beliau sekaligus penyerahan kenang-kengangan meski tanpa berjabat tangan. Semoga panjang umur dan berkah tuk beliau. Amiin



After that, d students there. Aku dapat bagian mengajar di Boarding school program yang baru dibuka setahun yang lalu. Dan hanya 1 kelas yaitu XI Agama yang ku handle di program Reguler. Kesempatan berkeliling di program Reguler sangat kecil. Mayoritas aku menghabiskan waktu mengajar di Boarding putri. Gedung jaman Belanda yang pasti lebih luas di program Reguler. Disini aku tak membandingkan luas-panjang-lebar gedung atau siswanya. Keunikan yang mereka hadirkan yang aku pelajari disana. Boarding dan Reguler sama sama aku sayangi, walau minoritas diantara mereka ada yang bersikap acuh karena merasa paling ‘wah’ namun mayoritas mereka menerimaku dengan riang disana. Semoga pelajaran dan metode yang ku ampu bermanfaat bagi mereka kelak. Eh ada juga cerita unik, siswa ikhwan jatuh cinta dengan ppl akhwat, haha... cinta anak monyet kali yah..
I’m gonna miss you all of you. Keep me in our memories ^^
 
 


Last but not least, terimakasih kepada kepala madrasah, guru-guru dan karyawan yang telah membagi pengalaman. Maaf atas kekhilafan. Semoga kita berjumpa pada moment yang berbeda ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar