Since d first time I launched my post I’ve never
post again. Because I lazy not, but I did many duty activities such as PPL (
Program Pengalaman Lapangan ) as a seventh semester student’s. My college
friends and I had been there since July ,2013 up to September 17,2013. We do a
week before Ramadhan Shaum. It has been new exerience for me as a students,
yeaah. I usually just studied in d classroom with my classmate and d lecturer
as a facilitators. But now time for us to practice all what we got in a real
class.
Here I wanna share all of my experiences there ^^
Seperti halnya proses metamorfosa kupu-kupu elok,
hewan yang paling aku suka dalam hidup yang saat ini hampir jarang kutemui
akibat dampak berkurangnya pepohonan dan efek rumah kaca. Kontras saat ku kecil
doeloe kala. Ah bukan itu yang ingin ku garis merahi. Selama hampir 3 tahun
menimba ilmu di perguruan tinggi, menginjak semester 7 diwajibkan bagi
mahasiswi/a untuk PPL alias belajar sebelum bekerja. At least selama hampir 3
bulan aku ngrasain hidup ‘rekoso’ ya disitu* dibanding kuliah pontang panting,
tugas-presentasi ini itu selama hampir 3 tahun. Hihi... *disitu maksudnya
Madrasah di Surakarta, Alloh mengabulkan
do’a ku agar aku bisa mengajar di tingkat SMA. Supaya tertantang aja ngajar
anak SMA yg diliat dari sisi psikologis masih labil. Hal apapun pasti beresiko
tinggal bagaimana menyikapinya. Sama halnya pilihanku, kampus memberiku jatah
di madrasah. Pindah ke sekolah lain diperbolehkan namun karena ini impianku maka
kupertahankan.
First, rekan2 baru dari berbagai fakultas yang baru
kukenal dg berbeda watak dan latar belakang bervariasi. Awal tatap muka mereka
sangat bervariasi pula, ada yang sinis karena sesama akhwat, ada yang sudah
terlihat sifat kepemimpinannya, ada yang pendiam, ada yang cuek dll. Seiring
waktu berputar dimana kami setiap hari bertatap muka dan bercengkrama di
basecamp yang kebetulan berdekatan dengan halaman sekaligus park area dan
kantin disitu mulai ada perselisihan yang bisa diatasi pun, betapa ku menyadari
bekerja dengan manusia berbeda karakter apalagi dengan manusia yang berkarakter
bertolak belakang dengan diriku mau tak mau harus dijalani dengan ikhlas dan
mencoba membuat hal ini sebgai hal yang biasa. Terlebih aku sangat bersyukur
karena belum dihadapkan dengan pekerja yang notabenya ‘licik’ yang diam2
dibelakang merobohkan prestasi kerja bahkan moral, berdasarkan cerita dari
senior yang sudah bekerja. So that di PPL ini pengalaman itu sudah aku rasakan
walau secuil. Hehe tak terasa 17 Sep. 13 hari ini pelepasan PPL sudah
terlaksana, dan berpisah dengan rekan2. Mereka sangat kompak dalam hal
manajemen waktu walau kami terkadang masih mementingkan ego dalam hal tugas non
teaching. Mereka sangat baik karena bekerjasama mengumpulkan berkas untuk
Laporan PPL nanti. Semoga semoga mereka dan aku mendapat banyak pengalaman
kebaikan berkelanjut. Amiin
Then, about Guru pamong. bahkan teman sekelasku
alumni madrasah mengetahui kalo beliau guru yang riang, ‘don’t judge d book by
its cover’ are completely true. Perfectionis yang tak dapat ditolerir logika
karena beliau menginginkan pendapatnya lah yang paling tepat-akurat-tersayat
bagai pisau. Hihi... kami bertiga termasuk aku termasuk anak didik yang butuh
saran dan kritik yang membangun demi kelancaran KBM dan masa depan kami kelak. Suatu
mimpi buruk bagiku kala mengetahui sifat beliau yang setengah keji. Awalnya aku
shock sampai jatuh sakit. Bagaimana tidak, RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) kerangka pengajaran saat KBM berlangsung harus dikonsultasikan
dan beliau merombak seluruh isi bukan konsep yang ku buat tanpa menerima ide
ku. Mak jleb nya lagi, perkataan beliau berubah2 hari ini dengan besok karena
faktor U so pasti :D dan perlakuan ia pilih kasih dengan rekan ku yang satu
karena frekuensi kami berdua yg selalu bersama. Yang satu diperlakukan lembut
dari pada kami berdua. Kami sempat jengkel apa alasan beliau memperlakukan kami
seperti itu? Ternyata masa lampau beliau kala duduk di perguruan tinggi dengan
IP rendah berdampak buruk saat ini kerana saat mendapat tawaran beasiswa S2
beliau tak dapat mengikuti. Aah...
hidup, aku yakin ini adalah gojlokan proses pendewasaan yang kelak ku memetik
manisnya. O iya.. alhamdulillah aku bisa melewati beliau dengan ikhlas dan ‘ndablek’
karena Alloh, ibu dan ma man yang selalu mendukung berupa moril dan perilaku. tawakkal
terhadap hasil nilai perolehanku dari beliau. Pelajaran yang kuperoleh dari
beliau ialah cambukan menyakitkan sebagai senjata melawan musuh. Finally, hari
ini terakhir bertemu beliau sekaligus penyerahan kenang-kengangan meski tanpa
berjabat tangan. Semoga panjang umur dan berkah tuk beliau. Amiin
After that, d students there. Aku dapat bagian
mengajar di Boarding school program yang baru dibuka setahun yang lalu. Dan hanya
1 kelas yaitu XI Agama yang ku handle di program Reguler. Kesempatan berkeliling
di program Reguler sangat kecil. Mayoritas aku menghabiskan waktu mengajar di
Boarding putri. Gedung jaman Belanda yang pasti lebih luas di program Reguler. Disini
aku tak membandingkan luas-panjang-lebar gedung atau siswanya. Keunikan yang
mereka hadirkan yang aku pelajari disana. Boarding dan Reguler sama sama aku
sayangi, walau minoritas diantara mereka ada yang bersikap acuh karena merasa
paling ‘wah’ namun mayoritas mereka menerimaku dengan riang disana. Semoga pelajaran
dan metode yang ku ampu bermanfaat bagi mereka kelak. Eh ada juga cerita unik,
siswa ikhwan jatuh cinta dengan ppl akhwat, haha... cinta anak monyet kali
yah..
I’m gonna miss you all of you. Keep me in our
memories ^^
Last but not least, terimakasih kepada kepala
madrasah, guru-guru dan karyawan yang telah membagi pengalaman. Maaf atas
kekhilafan. Semoga kita berjumpa pada moment yang berbeda ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar